Mesin Mobil Mengelitik? Cermati Beberapa Hal Ini

0 komentar
Mesin Mobil Mengelitik? Cermati Beberapa Hal Ini

TEMPO Interaktif, Jakarta -Anda kerap mendengar suara seperti ketukan logam di mesin mobil anda di saat menginjak pedal gas? Bila hal itu terjadi, maka kemungkinan besar mobil mesin anda mengalami knocking atau biasa disebut mengelitik.

Bila hal itu terjadi secara terus menerus dan anda membiarkannya, maka piston mesin akan rusak. “Bila itu terjadi, maka daya yang dihasilkan mesin pun tidak maksimal, akselerasi juga tidak responsif. Lebih dari itu, mesin akan mengalami kerusakkan serius,” papar Endi Sopyan, Kepala Mekanik Bintang Motor, Meruya, Jakarta Barat, Senin (22/11).

Lantas apa saja penyebab terjadinya ketukan pada mesin tersebut? Langkah apa saja yang harus anda lakukan bila hal itu terjadi? Endi berbagi tips untuk anda. Berikut tips dari dia.


1. Proses pembakaran yang tak sempurna

Penyebab dari mesin mengelitik ada dua. Pertama, proses pembakaran yang tidak sempurna, dan penyebab kedua adalah penyetelan komponen mesin yang tidak sempurna atau komponen yang telah aus.

Proses pembakaran yang tidak sempurna terjadi karena bahan bakar yang disemburkan ke ruang bakar tidak terbakar pada saat yang tepat. Campuran bahan bakar dan udara yang berwujud dalam kabut dan didorong oleh piston terbakar bukan oleh pengapian dari busi, tetapi oleh titik panas yang terjadi dengan sendirinya karena tingkat kompresi bahan bakar yang tinggi.

Kompresi yang tinggi menyebabkan suhu campuran udara dan bahan bakar cepat naik atau tinggi, sehingga cepat mencapai titik panas dan meledak. Ledakan itulah yang mendorong atau tepatnya piston seperti dipukul dengan benda keras.

“Itulah yang disebut pembakaran dini pre-ignition atau orang sering menyebutnya auto-ignition, yaitu pembakaran lebih awal,” kata Endi.

Proses pembakaran seperti itu terjadi secara spontan dan menimbulkan suara keras, namun tidak merata. Suara mesin menjadi kasar atau ledakan keras. Begitu pun dengan getaran mesin. “Itulah yang disebut mesin mengelitik,” terang Endi.

Bila ledakan demi ledakan berlangsung keras, gerakkan piston menjadi tidak karuan maka bagian atas piston bisa jebol. Bahkan blok silinder pun rusak karena gerakkan itu. Akibat selanjutnya, bagian-bagain mesin akan rontok.

2. Pemasangan komponen yang tidak tepat

Penyebab kedua adalah pemasangan atau setelan komponen mesin yang tidak sempurna. Masalah yang kerap terjadi adalah tidak tepatnya pemasangan bantalan atau bearing setang piston pada kruk as (crankshaft).

Walhasil piston oblak atau bergetar saat perangkat ini bekerja naik turun saat memasok campuran bahan bakar dan udara. Gerakkan piston pun menjadi tidak teratur, maka blok mesin akan rusak. Bagian atas piston kemungkinan besar akan jebol.

Hal itu bisa terjadi karena komponen-komponen di mesin itu telah rusak atau aus yang disebabkan oleh mesin mengalami overheating atau kepanasan. “Biasanya saat air radiator habis dan mesin terus digeber, komponen mesin akan melenting atau bengkok. Ini yang menyebabkan mengelitik,” papar Endi.

Penyebab lainnya adalah, pemasangan komponen di saat mobil turun mesin dan blok mesin dibongkar, tidak tepat. “Akibatnya, kerja komponen tersebut tidak presisi, sehingga menimbulkan suara ketukan atau mengelitik di mesin,” terang Endi.

3. Pencegahan

Memang tidak mudah untuk memastikan apakah penyebab knocking mesin tersebut bahan bakar yang beroktan rendah atau cepat terbakar atau karena pemasangan komponen mesin yang tidak tepat. Sehingga mau tidak mau, anda harus membawanya ke bengkel.

Namun, dengan mengetahui berbagai penyebab tersebut, anda akan lebih memahami gejalanya, akibat yang ditimbulkan, serta langkah perbaikan yang harus diambil. Sehingga tidak mudah dikelabui oleh oknum bengkel yang tidak bertanggungjawab.

Satu hal yang bisa anda lakukan adalah melakukan pencegahan agar masalah knocking itu terjadi. Berikut ini adalah cara pencegahan :

a. Tepat memilih bahan bakar

Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil. Satu hal yang patut anda ingat adalah, para produsen mobil melengkapi mobil produknya dengan mesin yang memiliki tingkat toleransi terhadap jenis bahan bakar dengan tingkat oktan tertentu.

Bila mesin mobil mobil mensyaratkan hanya mengkonsumsi bahan bakar dengan oktan tertentu, jangan sesekali menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih rendah. Bahan bakar beroktan tinggi biasanya sudah ditambahi cairan aditif yang gunanya untuk membersihkan jeroan mesin.

Tetapi yang juga perlu digarisbawahi bahwa oktan tinggi tidak selamanya sesuai dengan mesin kendaraan anda. Sebab, bensin beroktan tinggi adalah bahan bakar yang tidak mudah terbakar di ruang bakar.

Sehingga ada kemungkinan sebagian dari bensin tersebut mengalami gagal bakar, karena mesin mobil anda tidak disesuaikan dengan bahan bakar jenis itu. Bila itu terjadi, yang akhirnya menjadi kerak. Kerak itulah yang akan meganggu performa mesin.

“Karena itu langkah yang bijak adalah, menyesuaikan bahan bakar dengan spesifikasi mesin sesuai rekomendasi pabrikan mobil,” tutur Endi.

Mobil buatan tahun 2000 ke atas umumnya dibekali mesin yang direkomendasikan menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Hal itu sesuai dengan standar kadar emisi yang mensyaratkan tingkat emisi semakin rendah.

b. Hindari overheating

Agar terhindar dari kondisi seperti itu rajin-rajinlah memeriksa air radiator. Jangan sampai air radiator berkurang dari ukuran yang semestinya, apalagi habis. Sebab bila itu terjadi, maka proses pendinginan mesin tidak akan terjadi.

Padahal, suhu mesin akan terus bertambah tinggi seiring dengan proses pembakaran di ruang bakar. Bila, mesin overheating maka komponen mesin akan memuai dan bengkok. Akibat selanjutnya, akan menimbulkan suara bentukan di saat mesin diaktifkan.

c. Melakukan rekayasa

Ada beberapa cara atau rekayasa mesin untuk menghindari terjadinya knocking mesin. Ketiganya adalah :

1. Memundurkan timing pengapian untuk mesin yang masih menggunakan radiator. Cara ini tidak membutuhkan ongkos besar. Namun, hasilnya tenaga mobil akan berkurang, tarikan berat, mobil kurang lincah, penggunaan bahan bakar lebih boros dan kadar emisi tinggi.

2. Cara kedua adalah dengan memanipulasi penyetelan atau biasa disebut piggy back. Cara ini biasanya dilakukan pada mobil yang telah dilengkapi Electronic Control Unit (ECU) dan sensor knocking.

Biaya untuk rekayasa ini lebih mahal ketimbang cara pertama. Namun, akibat yang ditimbulkan juga sama seperti cara pertama, yaitu boros bahan bakar, tenaga berkurang, mobil kurang lincah dan emisi tinggi.
3. Cara ketiga adalah tune up semi sport, yaitu dengan mempermak kepala silinder mesin. Hanya, cara ini membawa konsekwensi spesifikasi mesin berubah total dari setelan dari pabrik. Biaya juga mahal.
4. Bahkan, tak jarang orang melakukan perubahan sepefisikasi total atau power pec-up. Caranya piston, kruk as, camshaft di timbang ulang, disamakan dan di-balancing. Tak menutup kemungkinan komponen itu diampelas, dikikir, atau bahkan dibubut.
Selain ongkosnya mahal, cara ini juga sangat spekulatif. “Karena kemungkinan berhasilnya juga sangat tipis, yah ini gambling juga,” terang Endi.
Read More..

Ingin Ganti Aki? Jangan Anggap Remeh Cara Penggantian

1 komentar
Ingin Ganti Aki? Jangan Anggap Remeh Cara Penggantian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mengganti aki mobil? Sekilas pekerjaan ini sangat sepele. Tinggal lepas kabel di terminal positif dan negatif, lepas aki lama, dan pasang aki baru, urusan pun beres.

Namun, fakta berbicara lain. Akibat kecerobohan yang tidak disengaja dan kerap tidak dipahami pemilik mobil, berakibat fatal bagi mobil. “Kesalahan pemasangan tidak hanya menyebabkan kerusakan sistem kelistrikan, tetapi juga menyebabkan sistem Electronic Control Unit (ECU) mobil jebol,” tutur Agustinus Indrawan, pemilik gerai aki Anugerah, Pusat Onderdil, Plasa Serpong, Kamis (18/11).

Selain melakukan proses pemasangan yang benar, para pemilik juga wajib mengetahui karakter atau sifat-sifat jenis aki yang akan dipasang. Lantas langkah apa saja yang harus dilalui? Berikut tips dari Indra :

1. Pastikan sistem kelistrikan tidak aktif

Sebelum mengganti aki, langkah pertama adalah pastikan mesin dan sistem kelistrikan tidak aktif. Caranya, pastikan kunci kontak berada pada posisi off.

Sebab, bila arus kelistrikan masih aktif dan Anda mencabut kabel-kabel di terminal aki, pada saat itulah potensi terjadinya percikan api sangat besar. Bisa Anda bayangkan apa jadinya bila hal itu terjadi. “Bisa terjadi kebakaran,” kata Indra.

Selain itu, sistem ECU juga akan kacau. Sistem kontrol elektronik itu akan mandek, dan bila mesin mobil akan sulit aktif ketika distarter.

2. Pastikan kapasitas aki sesuai anjuran

Jangan pernah meremehkan ukuran atau kapasitas aki seperti yang dianjurkan pabrikan. Mungkin pernah terlintas di benak Anda untuk menggunakan aki dengan kapasitas daya yang lebih besar, dengan harapan bila ingin memodifikasi lebih mudah.

Misalnya, aki yang dipasang seharusnya 12 volt lalu tetapi diganti berkapasitas lebih dari itu. Sebaiknya jangan berspekulasi.

Begitu pun, saat melepas kabel. Pastikan kabel yang pertama dilepas adalah kabel negatif, setelah itu kabel positif. Dan sebaliknya saat memasangnya kembali. Hal itu untuk menghindari kesalahan, sebab jika hal itu terjadi maka sistem kelistrikan dan ECU mobil akan mandek dan tidak berfungsi.

3. Pahami jenis dan karakter aki

Hal lain yang perlu Anda pahami adalah jenis aki yang akan digunakan mobil. Ini penting, mengingat jenis aki yang ditawarkan oleh toko juga beragam. Tak jarang, petugas di toko juga gencar menawarkan aki yang berharga lebih mahal. Maklum, margin keuntungan yang mereka peroleh juga besar.

Namun, jangan sesekali tergiur dengan penjelasan yang hanya menyebut keunggulan. Tetapi, pahami karakter aki dan timang-timang apa untung ruginya bagi anda.

Berikut jenis-jenis aki yang ada di pasaran :

Aki Basah

Aki ini adalah aki yang berisi cairan asam belerang. Sehingga pada bagian permukaan terdapat beberapa tutup untuk mengisi cairan.

Air atau cairan itu dapat berkurang seiring dengan penggunaan mobil. Sehingga, perlu penambahan cairan di kala cairan itu berkurang. “Periodenya berapa lama sangat relatif,” kata Indra.

Keunggulan aki jenis ini adalah, usia pakai bisa diperpanjang dengan menggunakan larutan Edta yang dijual di toko-toko aksesori mobil. Selain itu, harganya juga relatif murah ketimbang aki jenis lain.

Kelemahannya, kita harus rajin-rajin memeriksa kondisi cairan. Sementara, orang kerap lalai karena padatnya kegiatan dan lupa memeriksa. Akibatnya, cairan berkurang dan sel-sel aki rusak. Mobil pun mogok dibuatnya. “Aki jenis ini juga memiliki self discharge atau penurunan daya besar yaitu 0,8 – 1 persen per hari,” terang Indra.

Aki Hybrid

Aki ini hampir mirip dengan aki basah. Perbedaannya, terletak pada bahan sel yang digunakan. Aki hybrid menggunakan low antimonial di lempengen grid plus (+) dan calcium pada grid minus (-).

Keunggulan aki jenis ini lebih baik terutama tingkat self discharge-nya lebih rendah ketimbang aki basah. Namun kelemahannya, masih membutuhkan cara perawatan seperti aki basah.

Aki Kalsium

Aki ini menggunakan Calcium pada lempengan grid plus (+) dan (-). Keunggulannya, mempunyai tingkat self discharge lebih kecil, usia pakai lebih lama ketimbang aki basah maupun hybrid, serta kinerjanya lebih bagus ketimbang dua jenis aki sebelumnya.

Namun, harga aki jenis lebih mahal ketimbang keduanya.

Aki Maintenance Free

Sejatinya aki ini adalah aki hybrid atau aki kalsium. Hanya desainnya yang berbeda sehingga dapat menekan penguapan cairan. Walhasil, cairan relatif tidak berkurang. Karena itulah disebut dengan maintenance free alias bebas perawatan.

Namun, bukan berarti Anda bebas tidak melakukan pengecekan apa pun. Tetap periksa aki anda di saat mengganti oli atau pada waktu-waktu tertentu. Keunggulannya memang tidak perlu menambah air aki.

“Tetapi untuk pengecekan tetap harus dilakukan. Itu untuk antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya masalah di aki,” tandas Indra mewanti-wanti.

Aki Kering

Aki ini pada lempengan grid plus (+) dan minus menggunakan Calcium dan disekat dengan jaring untuk menyerap cairan elektrolit yang berupa gel. Kemasan aki dibuat tertutup.

Elektrolit yang menguap di saat aki bekerja, akan diserap kembali oleh jaring. Walhasil, cairan pun tak akan berkurang. Lantaran itulah aki ini disebut sebagai aki kering.

Selain tak memerlukan perawatan alias bebas perawatan, kinerja aki ini paling bagus dibanding aki jenis lainnya. Hanya, kelemahannya, tidak kuat terhadap hawa panas sehingga perlu sekat penutup saat ditempatkan di dekat mesin mobil. Selain itu, harganya lebih mahal.
Read More..

Mencegah Transmisi Otomatis Bermasalah? Ini Dia Kuncinya

0 komentar
Mencegah Transmisi Otomatis Bermasalah? Ini Dia Kuncinya

TEMPO Interaktif, Jakarta:Peranti transmisi otomatis pada mobil tak sekadar memberi kemudahan saja tetapi juga kenyamanan pengemudi. Hanya, tak sedikit diantara pemilik mobil bertransmisi jenis ini yang tidak memahami cara kerja dan perawatan yang baik.

Ironisnya mereka telah menggunakan mobil tersebut selama bertahun-tahun. Akibatnya, peranti itu telah rusak kendati umur ekonomi atau masa pakai semestinya belum tiba.

Padahal, proses perbaikkan transmisi otomatis jauh lebih rumit. Biaya yang dibutuhkan pun lebih mahal ketimbang ongkos perbaikan transmisi manual.

"Karena itu, memahami cara kerja dan penggunaan yang baik dan benar, serta merawatnya secara teratur merupakan keharusan," papar Aldi Chandra, pimpinan Autozone, Jatinegara, Jakarta, Selasa (16/11).

Lantas seperti apa cara penggunaan yang baik dan benar transmisi ini? Bagaimana perawatan yang benar? Berikut tips dari Aldi.

1. Lakukan perpindahan tuas dengan halus

Saat memulai menjalankan mobil, memarkir mobil, mundur, tentu dibutuhkan kecepatan tangan dalam memindah posisi tuas transmisi. Pada saat seperti itu, jangan melakukannya perpindahan dengan kasar.

Sebaliknya, lakukan perpindahan dengan halus namun cepat. Bila perpindahan dilakukan dengan kasar atau hentakan, maka planetary gear dan one way clutch yang berada di gear boks berpotensi rusak. "Cross joint pada as kopel, engine mounting, dan as penggerak roda pun bisa terpengaruh. Bila itu dilakukan secaraterus menerus, bagian-bagian itu akan kendor," kata Aldi.

2. Cermat memindah posisi tuas di saat berhenti

Perilaku yang salah dan kerap dilakukan oleh pengemudi adalah, tidak memindahkan posisi tuas pada posisi N atau Netral, kala mobil berhenti cukup lama. Saat berhenti di lampu isyarat lalu lintas atau terjebak kemacetan akut misalnya.

Tuas tidak dipindah, berarti komponen transmisi harus bekerja ekstra keras kala pengemudi menginjak pedal gas untuk memacu mobil. Walhasil, minyak pelumas atau oli transmisi otomatis yang dibutuhkan juga lebih besar.

Bila, cara seperti itu dilakukan secara terus menerus dan dalam waktu lama maka peranti transmisi akan cepat aus atau rusak. Ingat, sebagai transmisi basah, cara kerja perangkat ini sangat tergantung pada kondisi oli. Oli cepat berkurang berarti komponen sangat rentan rusak.

"Orang sering mempersepsi salah terhadap transmisi otomatis. Mereka berpikir transmisi ini memiliki kemampuan yang lebih termasuk dengan cuma pindah tuas dan menginjak pedal gas semua beres," papar Aldi.

3. Jangan langsung tancap gas

Kebiasaan salah yang juga kerap dilakukan pengemudi adalah, langsung menginjak pedal gas dalam-dalam agar mobil segera melesat meski beberapa saat berhenti di depan lampu isyarat lalu lintas.

"Biasanya, begitu lampu isyarat menyala hijau dan tuas dipindah ke posisi D mereka langsung menggeber gas. Ini jelas perilaku salah," terang Aldi.

Pasalnya, sistem di perangkat transmisi ini membutuhkan waktu beberapa detik untuk memindahkan tekanan fluida atau oli transmisi ke konverter torsi. Bila proses itu belum selesai tetapi proses kerja transmisi dipercepat, maka katup solenoid akan rusak.

4. Hindari engine brake berlebihan

Biasanya, dalam kondisi tertentu pengemudi menggunakan cara pengereman dengan peranti atau biasa disebut engine brake. Caranya, dengan memindah tuas transmisi dengan harapan posisi gigi juga berpindah dari posisi tinggi ke posisi lebih rendah. Walhasil, laju mobil pun berkurang.

Hindari cara itu, bila anda menggunakan mobil bertransmisi otomatis. Sebab, pengereman seperti itu akan menyebabkan luka di kopling gesek. Bahkan, bila berlangsung terlalu lama dan berulang, fluida transmisi akan kepanasan (overhaeting)

5. Jangan pernah terlambat ganti oli

Oli atau kinyak pelumas sangat vital bagi peranti transmisi otomatis. Sebab, kelangsungan perangkat ini sangat tergantung oli.

"Proses penggantian oli yang tidak teratur sangat berpotensi menyebabkan kopling slip, karena filter oli tersumbat kotoran yang tercampur di oli," kata Aldi.

Hingga saat ini, sebut Aldi, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa sistem transmisi otomatis tidak menggunakan kanvas kopling dan kopling. Padahal justru sebaliknya.

Jumlah kanvas di transmisi otomatis lebih banyak, sehingga potensi terjadinya penyumbatan filter oli pun juga tinggi. Sebab, kanvas yang jumlahnya banyak itu dan saling bergesekan juga menghasilkan serbuk atau butiran hasil gesekan itu dalam jumlah besar.

Serbuk atau butiran itulah yang menyumbat filter oli. Bila filter tersumbat, kopling akan slip. Bahkan perpindahan posisi gigi juga tidak bisa berjalan mulus dan akhirnya transmisi rusak.

Bila kerusakkan parah, bersiap-siaplah untuk mengganti semua komponen yang harganya juga tak murah. “Untuk ongkos pengerjaannya saja berkisar Rp 2 – 3 juta, belum termasuk pembelian part," imbuh Aldi.

Angka sebesar itu untuk mobil Asia, seperti mobil buatan Jepang, Korea, dan lainnya. Sedangkan untuk mobil buatan Eropa atau Amerika biaya perbaikan jauh lebih besar.
Read More..

Honda Freed Compact MPV Terbaik 2010

0 komentar
Honda Freed Compact MPV Terbaik 2010

JAKARTA (DP) — Honda Freed kembali diakui sebagai MPV terbaik di kelasnya dengan keberhasilannya meraih gelar “Best Compact MPV” di Autobild Awards 2010, yang diselenggarakan 16 September 2010 di Jakarta.

Honda Freed juga telah dianugerahi berbagai gelar, seperti Car of the Year dari tabloid Otomotif, Best Van dari tabloid Otomotif, Best Small MPV dari majalan MobilMotor, Favorit Medium MPV dari Autocar, Best Feature Design & Value dari Car & Tuning Guide Magazine, Best Value dari Target Car dan Best Debut Model dari Frost & Sullivan.

Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT. HPM mengatakan, “Penghargaan ini sangat indah karena Honda Freed juga berhasil meraih gelar sebagai MPV terbaik di ajang penghargaan besar otomotif yang terakhir untuk tahun ini, sehingga menyapu bersih semua penghargaan bergengsi di kelasnya.”

Penjurian dalam ajang Autobild Award 2010 melibatkan 72 model mobil yang diluncurkan 2010. Penilaian tersebut dilakukan berdasarkan uji jalan yang dilakukan oleh Autobild Indonesia sepanjang tahun ini.
Read More..

Honda Perkenalkan Fit Listrik di LA

0 komentar
Honda Perkenalkan Fit Listrik di LA

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Setelah Fit atau Jazz hibrida, kini giliran versi listrik yang dihadirkan Honda di Los Angeles Auto Show yang dibuka untuk wartawan 17 November (waktu LA 15 jam lebih lambat dari WIB). Tampaknya, Honda tidak mau ketinggalan di Amerika Serikat dari Nissan yang lebih dulu mempromosi mobil listriknya Leaf dan ternyata mendapat sambutan yang sangat baik.

Dijelaskan pula, tidak banyak perubahan dari Fit listrik dibandingkan dengan versi yang menggunakan mesin konvensional (bensin) dan hibrida. Namun, di interior perubahannya adalah pada meter kombinasi yang sekarang memperlihatkan kondisi baterai dan informasi efisiensi pemakaian energi.

Motor yang digunakan diambil dari Honda FCX Clarity, mobil sel bahan bakar. Rencananya, Honda Fit listrik mulai dijual pada tahun 2012 di Jepang ataupun Amerika Serikat. Tes armada akan diakukan dalam beberapa bulan mendatang. Dijelaskan pula, pengisian baterai secara penuh butuh 12 jam untuk tegangan 12 volt dan hanya 6 jam untuk 240 volt.
Read More..

Besok, Honda Tunjukkan Mobil Listrik Barunya

0 komentar
Besok, Honda Tunjukkan Mobil Listrik Barunya

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Honda Motor Corporation akan memajang mobil konsep listrik terbarunya di ajang Los Angeles Auto Show 2010, Rabu (17/11/2010). Selain itu, mereka juga akan menampilkan platform teknologi hibrida plug-in generasi terbaru.

Kedua kendaraan konsep itu akan tampil bersama dengan Honda FCX Clarity fuel-cell untuk menunjukkan visi perusahaan dalam menciptakan transportasi personal masa depan. Selain itu, Honda juga ingin menegaskan komitmennya terhadap teknologi ramah lingkungan yang terus dikembangkan.

Dalam siaran persnya, Senin (15/11/2010) malam tadi, HMC sama sekali tak menyertakan, baik gambar maupun data kedua kendaraan tersebut. Detailnya dijanjikan akan diberikan pada saat peluncurannya di Los Angeles besok.
Read More..

Mobil Terkena Abu Merapi? Jangan Sembarang Membersihkan

0 komentar
Mobil Terkena Abu Merapi? Jangan Sembarang Membersihkan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Semburan material dari Gunung Merapi saat meletus, tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia yang menghirupnya, tetapi juga bagi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Saat meletus, gunung berapi umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), serta abu vulkanik ke udara.

Walhasil, campuran berbagai unsur kimia itu menjadikan tingkat keasaman udara di wilayah yang ditaburi abu vulkanik mencapai pH 4, padahal kondisi normal adalah pH 7. Kondisi udara dengan keasaman rendah tersebut akan membawa dampak pada kondisi cat mobil.

“Udara dan material yang di dalam abu itu akan menjadi bodi mobil cepat korosi atau keropos. Memang, bila bagian mobil itu terbuat dari fiber tidak cepat keropos tetapi lama kelamaan akan cepat getas, dan minimal cat cepat kusam,” ungkap Nur Endro Wahyudi, Spesialis Cat dan Body Repair Gemilang Motor, Serpong, Banten, Ahad, (14/11).

Terlebih bila, material yang berupa debu tersebut telah bercampur dengan air itu menempel di bagian-bagian mobil, proses pengerposan dan memudarnya warna cat pun semakin cepat. “Karena itu, mobil atau kendaraan bermotor lainnya yang terkena debu vulkanik sebaiknya segear dibersihkan,” tandas dia.

Hanya, untuk membersihkan abu yang menempel pada seluruh bagian mobil itu tidak boleh sembarangan. Pasalnya, unsur yang ada di abu sangat berpotensi merusak cat di bagian bodi atau bagian lainnya, kaca mobil, atau bahkan merusak mesin bila material tersebut masuk ke bagian mesin atau komponen yang terkait dengan kerja mesin.

“Kata para ahli, abu vulkanik Merapi mengandung pasir kuarsa atau kristal silica yang berukuran sangat kecil dan bentuknya runcing tajam,” terang Endro.

Lantas, bagaimana cara membersihkan mobil yang tertaburi abu vulkanik itu? Ada beberapa langkah yang wajib diperhatikan.


1. Semprot dengan air
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah dengan menyemprot seluruh permukaan mobil dengan hati-hati. Ingat, bila anda menggunakan peralatan cuci steam, upaya tingkat semprotan air berada pada tingkat sedang.

Pasalnya, bila tekanan atau semprotan air terlalu tinggi justeru akan menekan material berbentuk runcing dan sangat keras itu masuk ke celah-celah tertentu di bagian mobil.

“Dan perlu diingat saat proses penyemprotan jangan sesekali membuka kap mobil, karena partikel yang menempel di bagian bodi berpindah ke bagian mesin. Bila itu terjadi akibatnya bisa fatal,” kata Endro mewanti-wanti.


2. Cuci dengan shampoo
Setelah proses penyemprotan selesai, gunakan shampo mobil. Pastikan shampoo yang digunakan itu memiliki tingkat keasaman sedang (Ph7). Hal itu dimaksudkan untuk mentralisir tingkat keasaman yang diakibatkan oleh tingkat keasaman unsur kimia dari abu vulkanik.

Satu hal yang perlu diingat saat mencuci adalah, jangan terlalu kuat menekan spon atau karet busa untuk meratakan busa shampo. Hal itu untuk menghindari kemungkinan goresan lebih dalam pada bagian mobil yang dibersihkan karena masih banyaknya material (pasir kuarsa/silika).

Busa yang digunakan juga harus terbuat dari bahan lembut. Saat menggosok dengan busa itu upayakan tetap dialiri air dengan tingkat semprotan rendah.

Hal itu dimaksudkan agar sisa-sisa material terbawa oleh air dan menghindari goresan. Setelah itu, bilas dengan tingkat tekanan air sedang hingga shampo benar-benar hilang.


3. Pastikan wiper bersih dari material
Saat melakukan proses pembersihan bagian bodi dan kaca mobil dari material serta membersihkannya dengan shampoo, jangan lupa untuk membersihkan karet wiper dari material abu. Caranya, lepas karet dari batang atau tuas wiper kemudian cuci dengan air bersih.

Kibaskan atau hentak-hentakan pada papan karet untuk memastikan material yang menempel di karet terlepas. Untuk memastikannya, semprot dengan kempressor angin sehingga selain kering material yang menempel benar-benar lepas.


4. Lap dengan kain lembab berbahan lembut
Setelah proses pencucian selesai, langkah selanjutnya adalah pengeringan. Gunakan kain lembab dari bahan lembut.

Sebaiknya jangan memutar kain atau menggunakan gerakan saling berlawan (memaju mundurkan akin). Tetapi, lakukan pengeringan dengan gerakan searah, atau ke depan.

“Sebab, kalau maju mundur atau ke depan kemudian ditarik ke belakang, siapa tahu masih ada sisa-sisa material sehingga akan menggores,” terang Endro.

Setelah pengeringan selesai, gunakan compressor angin untuk membersihkan bagian-bagian yang tidak terjangkau oleh lap. Namun jangan menyemprot angin dengan posisi tegak lurus atau sudut 90 derajat, tetapi 20-45 derajat.

Hal itu dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran yang menempel di bagian tersebut.


5. Poles dengan wax
Bila ada bagian yang terlanjur tergores, maka lakukan pemolesan dengan wax. Selain untuk mengembalikan tampilan cat yang mengkilap, juga mengantisipasi terjadinya karat akibat gesekan debu vulkanik.


6. Jangan menyemprot mesin dengan air
Bila anda ingin membersihkan bagian mesin, jangan sesekali menyemprot dengan air. Terlebih tingkat semprotan terlalu kuat. Pasalnya, semprotan air yang terlalu kuat justeru akan membawa material pasir kuarsa atau silika masuk ke celah-celah mesin.

Terlebih bila material itu menyelusup ke ke peranti elektronik di bagian mesin. Pasalnya, mobil keluaran terbaru dilengkapi peranti eletronik canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.

“Ingat material itu berukuran sangat kecil, mungkin milimikron. Bentuknya runcing dan sifat materinya sangat keras,” kata Endro.

Terlebih bila material itu menyelusup ke ke peranti elektronik di bagian mesin. Pasalnya, mobil keluaran terbaru dilengkapi peranti eletronik canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.

Di ruang mesin juga terdapat beberapa komponen dengan bahan berbeda seperti logam, karet maupun komponen kelistrikan dengan karakter yang sensitif.

Untuk membersihkan bagian-bagian mesin sangat dianjukan menggunakan produk pembersih dan aman bagi segala komponen mesin. Gunakan engine cleaner dan engine dressing untuk membersihkan dan mengembalikan tampilan mesin seperti baru.
Read More..
Copyright © Dealer Honda Mobil - Blogger Theme by BloggerThemes