JAKARTA, KOMPAS.com - Meski tengah terhimpit pasokan suku cadang dari Jepang, PT Honda Prospect Motor (HPM) tetap optimis dengan pemasaran model baru Jazz. Bahkan, ATPM Honda di Indonesia itu siap memasok minimal 2.000 unit hatchback andalan ini per bulan di seluruh Indonesia.
Memang, penjualan Jazz di Maret lalu tercatat 220 unit dan menyentuh titik terendah. Bahkan, bulan berikutnya jualan sempat "puasa". Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM mengakui, Honda masih mengalami kendala terhadap pasokan dari Jepang, tapi khusus Jazz baru, stok telah disiapkan.
"Kalau tahun lalu, rata-rata penjualan Jazz 1.800 unit per bulan dengan produk baru ini kami harapkan bisa menyentuh 2.000 unit per bulan, pasokannya aman. Kalau lebih dari itu terpaksa inden," jelas Jonfis di sela peluncuran New Jazz di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, hari ini (19/5/2011).
Sayangnya peningkatan target penjualan Jazz bulanan tahun ini tak sejalan dengan total penjualannya. HPM harus kehilangan dua bulan akibat terganggu pasokan dari Jepang membuat target penjualan tahunan Jazz menurun 22,7 persen menjadi 17.000 unit dari tahun lalu mencapai 22.000 unit.
Jonfis menambahkan, meski Jazz efektif tak jualan bulan lalu, konsumennya tetap setia menanti kemunculan Jazz baru. "Artinya, tak ada pergeseran pasar, konsumen Jazz tetap menunggu. Kami mengapresiasi itu dan kini bisa dipenuhi dengan New Jazz yang sudah bisa dibeli," beber Jonfis.
Sementara itu, pada Mei 2011 HPM berharap bisa kembali meningkatkan penjualan semua modelnya ke level 4.000an unit dari bulan sebelumnya yang sempat drop sampai 2.056 unit. "Jazz akan kembali menopang penjualan kami, mulai bulan ini dan seterusnya," tutup Jonfis.
Memang, penjualan Jazz di Maret lalu tercatat 220 unit dan menyentuh titik terendah. Bahkan, bulan berikutnya jualan sempat "puasa". Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM mengakui, Honda masih mengalami kendala terhadap pasokan dari Jepang, tapi khusus Jazz baru, stok telah disiapkan.
"Kalau tahun lalu, rata-rata penjualan Jazz 1.800 unit per bulan dengan produk baru ini kami harapkan bisa menyentuh 2.000 unit per bulan, pasokannya aman. Kalau lebih dari itu terpaksa inden," jelas Jonfis di sela peluncuran New Jazz di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, hari ini (19/5/2011).
Sayangnya peningkatan target penjualan Jazz bulanan tahun ini tak sejalan dengan total penjualannya. HPM harus kehilangan dua bulan akibat terganggu pasokan dari Jepang membuat target penjualan tahunan Jazz menurun 22,7 persen menjadi 17.000 unit dari tahun lalu mencapai 22.000 unit.
Jonfis menambahkan, meski Jazz efektif tak jualan bulan lalu, konsumennya tetap setia menanti kemunculan Jazz baru. "Artinya, tak ada pergeseran pasar, konsumen Jazz tetap menunggu. Kami mengapresiasi itu dan kini bisa dipenuhi dengan New Jazz yang sudah bisa dibeli," beber Jonfis.
Sementara itu, pada Mei 2011 HPM berharap bisa kembali meningkatkan penjualan semua modelnya ke level 4.000an unit dari bulan sebelumnya yang sempat drop sampai 2.056 unit. "Jazz akan kembali menopang penjualan kami, mulai bulan ini dan seterusnya," tutup Jonfis.
0 komentar:
Posting Komentar