Jakarta - Ban yang aus sangat berbahaya, terutama ketika musim hujan, dimana permukaan jalan banyak yang basah. Ban aus tersebut bisa menyebabkan jarak pengereman menjadi lebih jauh dari biasanya.
Begitupun ketika melintasi genangan air. Resiko terkena hydroplaning sangat tinggi, karena air hujan membentuk jarak antara ban dengan permukaan jalan, sehingga ban melayang diatas air.
Tanda keausan sebenarnya mudah untuk dilihat. caranya, lihat sisa ketinggian kembang sekitar 1,6 mm, biasanya berbentuk gambar segitiga. Nah, jangan pernah gunakan ban bila TWI atau tanda keausan sudah terlihat.
Selain itu, ada tiga hal penting yang harus diperiksa. Pertama adalah kedalaman alur. Kemudian kondisi fisik ban, seperti sobekan atau coakan. Sekecil apapun, sebenarnya sudah berpotensi untuk meletus.
Terakhir keretakan ban. Seiring umur pakai, karet ban biasanya mengalami kegetasan, yang bisa mengakibatkan ban retak-retak. Periksa tingkat keretakan tersebut, terutama di bagian samping ban.
Kemudian masalah ban aus tidak merata. Hal ini terjadi karena tekanan angin yang tidak merata dan tidak tepat.
Keausan di tengah tanda tekanan angin terlalu tinggi, menyebabkan tekanan berlebih pada kembangan bagian tengah, sehingga ban cepat aus.
Sedangkan kebalikannya, keausan di bagian bahu ban, tanda tekanan angin sering terlalu rendah.
Karenanya, disarankan untuk melakukan rotasi ban secara teratur, minimal setiap 5000 km sekali, agar keausan merata pada ke empat ban yang digunakan.
Begitupun ketika melintasi genangan air. Resiko terkena hydroplaning sangat tinggi, karena air hujan membentuk jarak antara ban dengan permukaan jalan, sehingga ban melayang diatas air.
Tanda keausan sebenarnya mudah untuk dilihat. caranya, lihat sisa ketinggian kembang sekitar 1,6 mm, biasanya berbentuk gambar segitiga. Nah, jangan pernah gunakan ban bila TWI atau tanda keausan sudah terlihat.
Selain itu, ada tiga hal penting yang harus diperiksa. Pertama adalah kedalaman alur. Kemudian kondisi fisik ban, seperti sobekan atau coakan. Sekecil apapun, sebenarnya sudah berpotensi untuk meletus.
Terakhir keretakan ban. Seiring umur pakai, karet ban biasanya mengalami kegetasan, yang bisa mengakibatkan ban retak-retak. Periksa tingkat keretakan tersebut, terutama di bagian samping ban.
Kemudian masalah ban aus tidak merata. Hal ini terjadi karena tekanan angin yang tidak merata dan tidak tepat.
Keausan di tengah tanda tekanan angin terlalu tinggi, menyebabkan tekanan berlebih pada kembangan bagian tengah, sehingga ban cepat aus.
Sedangkan kebalikannya, keausan di bagian bahu ban, tanda tekanan angin sering terlalu rendah.
Karenanya, disarankan untuk melakukan rotasi ban secara teratur, minimal setiap 5000 km sekali, agar keausan merata pada ke empat ban yang digunakan.
0 komentar:
Posting Komentar