TEMPO Interaktif, Jakarta - Apakah mesin mobil Anda sering sulit dinyalakan? Atau konsumsi bahan bakarnya lebih boros dibanding biasanya, dan suara menjadi kasar? Hati-hati, semua gejala itu merupakan tanda peranti injektor mobil bermasalah. “Injektor merupakan perangkat yang berfungsi untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin,” tutur Kurniadi, spesialis injektor Rahmat Motor, Meruya Selatan, Jakarta Barat, Kamis (13/1).
Injektor yang bersisi solenoid untuk membuka tutup jarum dan digerakkan oleh elektromagnet tidak dapat mengirim pulsa ke sensor Electronic Control Unit (ECU) sesuai dengan takaran semestinya. Ukuran ketepatan campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar dinyatakan dalam ukuran 1.0 atau Lambda 1.0. Ukuran itu bisa diketahui melalui stoichiometer. “Bila kurang dari itu, berarti proses pembakaran tidak sempurna,” terang Kurniadi.
Lantas apa saja permasalahan yang kerap terjadi di peranti itu? Bagaimana cara untuk memperbaikinya? Kurniadi berbagi tips untuk Anda.
1.Semburan bahan bakar lemah
Tidak kuatnya semburan bahan bakar dari injektor ke ruang bakar itu dikarenakan jarum injektor tersumbat kotoran. Partikel berukuran kecil yang menyumbat jarum itu, bisa berasal dari bahan bakar yang tempat penampungannya di Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum (SPBU) kurang bersih. Bahkan, kotoran bisa berasal dari tangki bahan bakar di mobil yang mengalami korosi karena proses senyawa kimia saat tangki kosong dalam waktu cukup lama.
Ukuran partikel itu memang kecil, sekitar 10-30 mikron sehingga saringan bahan bakar kerpa tidak mampu menyaringnya. Meski sangat kecil, namun keberadaannya cukup mengganggu kinerja injektor, terlebih bila kotoran itu terus bertambah dari waktu ke waktu.
2.Injektor bocor
Kebocoran yang dimaksud disini adalah, jarum peranti itu tidak bisa menutup rapat setelah selesai menyemburkan bahan bakar. Akibatnya, bahan bakar masih menetes di ruang bakar. Walhasil, busi basah dan perhitungan Lambda tidak akurat, sehingga mesin sulit dinyalakan. “Satu hal yang perlu diketahui, semburan bahan bakar ke ruang bakar mesin oleh injektor itu berwujud kabut,” jelas Kurniadi.
3. Cara memperbaiki
Menurut Kurniadi, ada dua cara yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk mengatasi persoalan ini.
a. Cara mempercepat putaran mesin
Cara ini cukup sederhana dan bisa Anda lakukan sendiri. Caranya, aktifkan mesin mobil. Setelah itu, injak pedal gas dalam-dalam hingga ke titik maksimal. Lakukan hingga empat atau lima kali dan setiap kali menginjak pedal gas sebaiknya ditahan 1-2 menit.
Kurniadi menyebut, di saat putaran mesin tinggi (sekitar 5.000 rpm), maka semburan bensin juga kuat. Pada saat itulah, kotoran di ruang bakar dan klep akan terdorong keluar. Namun bila cara ini tak mempan Anda boleh mencoba cara kedua, yaitu menggunakan cairan pembersih.
b. Menggunakan cairan pembersih
Pembersihan injektor dengan cara ini ada dua. Pertama, langsung di mobil. Kedua, injektor dilepas dan menggunakan ultrasonic.
Cara pertama, tangki diisi cairan pembersih (injector cleaner) untuk menghilangkan air, belerang, atau jamur yang mungkin ada di peranti itu. Cairan tersebut bisa Anda beli di toko onderdil mobil.
Cara kedua, injektor dilepas dan kemudian diuji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, ada tidaknya kebocoran di jarum injektor. “Setelah hasil pengujian diketahui, kemudian dilakukan proses pembersihan,” kata Kurniadi. Biaya untuk pengujian dan pembersihan injektor itu diperkirakan mulai Rp 200 – 700 ribu.
Injektor yang bersisi solenoid untuk membuka tutup jarum dan digerakkan oleh elektromagnet tidak dapat mengirim pulsa ke sensor Electronic Control Unit (ECU) sesuai dengan takaran semestinya. Ukuran ketepatan campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar dinyatakan dalam ukuran 1.0 atau Lambda 1.0. Ukuran itu bisa diketahui melalui stoichiometer. “Bila kurang dari itu, berarti proses pembakaran tidak sempurna,” terang Kurniadi.
Lantas apa saja permasalahan yang kerap terjadi di peranti itu? Bagaimana cara untuk memperbaikinya? Kurniadi berbagi tips untuk Anda.
1.Semburan bahan bakar lemah
Tidak kuatnya semburan bahan bakar dari injektor ke ruang bakar itu dikarenakan jarum injektor tersumbat kotoran. Partikel berukuran kecil yang menyumbat jarum itu, bisa berasal dari bahan bakar yang tempat penampungannya di Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum (SPBU) kurang bersih. Bahkan, kotoran bisa berasal dari tangki bahan bakar di mobil yang mengalami korosi karena proses senyawa kimia saat tangki kosong dalam waktu cukup lama.
Ukuran partikel itu memang kecil, sekitar 10-30 mikron sehingga saringan bahan bakar kerpa tidak mampu menyaringnya. Meski sangat kecil, namun keberadaannya cukup mengganggu kinerja injektor, terlebih bila kotoran itu terus bertambah dari waktu ke waktu.
2.Injektor bocor
Kebocoran yang dimaksud disini adalah, jarum peranti itu tidak bisa menutup rapat setelah selesai menyemburkan bahan bakar. Akibatnya, bahan bakar masih menetes di ruang bakar. Walhasil, busi basah dan perhitungan Lambda tidak akurat, sehingga mesin sulit dinyalakan. “Satu hal yang perlu diketahui, semburan bahan bakar ke ruang bakar mesin oleh injektor itu berwujud kabut,” jelas Kurniadi.
3. Cara memperbaiki
Menurut Kurniadi, ada dua cara yang bisa dilakukan pemilik mobil untuk mengatasi persoalan ini.
a. Cara mempercepat putaran mesin
Cara ini cukup sederhana dan bisa Anda lakukan sendiri. Caranya, aktifkan mesin mobil. Setelah itu, injak pedal gas dalam-dalam hingga ke titik maksimal. Lakukan hingga empat atau lima kali dan setiap kali menginjak pedal gas sebaiknya ditahan 1-2 menit.
Kurniadi menyebut, di saat putaran mesin tinggi (sekitar 5.000 rpm), maka semburan bensin juga kuat. Pada saat itulah, kotoran di ruang bakar dan klep akan terdorong keluar. Namun bila cara ini tak mempan Anda boleh mencoba cara kedua, yaitu menggunakan cairan pembersih.
b. Menggunakan cairan pembersih
Pembersihan injektor dengan cara ini ada dua. Pertama, langsung di mobil. Kedua, injektor dilepas dan menggunakan ultrasonic.
Cara pertama, tangki diisi cairan pembersih (injector cleaner) untuk menghilangkan air, belerang, atau jamur yang mungkin ada di peranti itu. Cairan tersebut bisa Anda beli di toko onderdil mobil.
Cara kedua, injektor dilepas dan kemudian diuji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, ada tidaknya kebocoran di jarum injektor. “Setelah hasil pengujian diketahui, kemudian dilakukan proses pembersihan,” kata Kurniadi. Biaya untuk pengujian dan pembersihan injektor itu diperkirakan mulai Rp 200 – 700 ribu.
0 komentar:
Posting Komentar