TEMPO Interaktif, Jakarta - Rencana kebijakan pemerintah untuk membatasi penggunaan bahan bakar Premium untuk mobil kategori tertentu dan tren kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), telah membuat para pemilik mobil melakukan inovasi guna menghemat konsumsi BBM.
Mulai dari penggunaan alat penghemat BBM di tangki mobil, di mesin, hingga mengatur ulang Electronic Control Unit (ECU) telah dicoba. Namun, semua itu harga ditebus dengan ongkos mahal. Pasalnya, biaya untuk membeli komponen serta pemasangannya juga tidak murah.
“Selain itu, sebagus apapun mesin atau secanggih apapun teknologinya tetapi bila cara berkendaranya tidak benar, tidak akan banyak berarti. Konsumsi bahan bakar tetap boros,” tutur Budi Prakoso, instruktur safety and eco driving saat ditemui di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (20/1).
Berkendara yang benar, kata Budi, sejatinya tidak sulit dan serumit yang dibayangkan orang selama ini. “Kuncinya hanya satu, lakukan pergantian gigi transmisi dengan tepat,” kata dia.
Lantas bagaimana cara untuk mengganti yang tepat itu? Langkah lain apa saja yang harus diperhatikan selain cara itu? Berikut Budi berbagi tips untuk Anda:
1. Perhatikan putaran mesin (RPM)
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memperhatikan besaran putaran mesin per menit (Rotation Per Minute/RPM), tenaga yang dihasilkan oleh mesin, serta torsinya. Pabrikan mobil umumnya mencantumkan semua indikator tersebut di buku pedoman atau buku manual mobil.
Torsi dinyatakan dalam satuan Newton meter (Nm). Biasanya, pabrikan menyebutkan, misalnya torsi maksimal 150 Nm @ 2.500 RPM. Artinya torsi maksimum tersebut telah tercapai saat putaran mesin berada di 2.500 RPM.
Agar asupan bahan bakar ke ruang bakar mesin tidak melampui takaran atau boros maka sebaiknya menjaga RPM tetap di besaran itu saat berkendara. Pasalnya, pada saat itulah suplai BBM sangat sesuai dengan tenaga yang dihasilkan mesin untuk menggerakkan mobil.
Untuk mengetahui seberapa besar besaran rpm saat berkendara, perhatikan gerakkan jarum RPM yang ada di tachometer. Peranti itu biasanya berada di instrumen cluster dashboard.
2. Ikuti gaya elang terbang
Elang terbang biasanya mengepakkan sayapnya beberapa kali dan kemudian merentang sayap dan terus melayang-layang di udara. Selain untuk menghemat tenaga, cara itu juga untuk terus menjaga laju terbangnya.
“Dalam berkendara kita juga sebakinya seperti itu. Artinya jangan terus menerus menginjak gas dalam-dalam, tetapi seperlunya saja dan konstan,” tandas Budi.
Bahkan, bila jalanan menurun sebakinya lepaskan pedal gas dan injak pedal kopling. Sehingga, mobil tetap melaju meski tanpa dorongan dari tenaga dari mesin. Artinya, kita juga bisa berhemat bahan bakar.
Mulai dari penggunaan alat penghemat BBM di tangki mobil, di mesin, hingga mengatur ulang Electronic Control Unit (ECU) telah dicoba. Namun, semua itu harga ditebus dengan ongkos mahal. Pasalnya, biaya untuk membeli komponen serta pemasangannya juga tidak murah.
“Selain itu, sebagus apapun mesin atau secanggih apapun teknologinya tetapi bila cara berkendaranya tidak benar, tidak akan banyak berarti. Konsumsi bahan bakar tetap boros,” tutur Budi Prakoso, instruktur safety and eco driving saat ditemui di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (20/1).
Berkendara yang benar, kata Budi, sejatinya tidak sulit dan serumit yang dibayangkan orang selama ini. “Kuncinya hanya satu, lakukan pergantian gigi transmisi dengan tepat,” kata dia.
Lantas bagaimana cara untuk mengganti yang tepat itu? Langkah lain apa saja yang harus diperhatikan selain cara itu? Berikut Budi berbagi tips untuk Anda:
1. Perhatikan putaran mesin (RPM)
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memperhatikan besaran putaran mesin per menit (Rotation Per Minute/RPM), tenaga yang dihasilkan oleh mesin, serta torsinya. Pabrikan mobil umumnya mencantumkan semua indikator tersebut di buku pedoman atau buku manual mobil.
Torsi dinyatakan dalam satuan Newton meter (Nm). Biasanya, pabrikan menyebutkan, misalnya torsi maksimal 150 Nm @ 2.500 RPM. Artinya torsi maksimum tersebut telah tercapai saat putaran mesin berada di 2.500 RPM.
Agar asupan bahan bakar ke ruang bakar mesin tidak melampui takaran atau boros maka sebaiknya menjaga RPM tetap di besaran itu saat berkendara. Pasalnya, pada saat itulah suplai BBM sangat sesuai dengan tenaga yang dihasilkan mesin untuk menggerakkan mobil.
Untuk mengetahui seberapa besar besaran rpm saat berkendara, perhatikan gerakkan jarum RPM yang ada di tachometer. Peranti itu biasanya berada di instrumen cluster dashboard.
2. Ikuti gaya elang terbang
Elang terbang biasanya mengepakkan sayapnya beberapa kali dan kemudian merentang sayap dan terus melayang-layang di udara. Selain untuk menghemat tenaga, cara itu juga untuk terus menjaga laju terbangnya.
“Dalam berkendara kita juga sebakinya seperti itu. Artinya jangan terus menerus menginjak gas dalam-dalam, tetapi seperlunya saja dan konstan,” tandas Budi.
Bahkan, bila jalanan menurun sebakinya lepaskan pedal gas dan injak pedal kopling. Sehingga, mobil tetap melaju meski tanpa dorongan dari tenaga dari mesin. Artinya, kita juga bisa berhemat bahan bakar.
0 komentar:
Posting Komentar