JAKARTA, KOMPAS.com — Sistem audio mobil yang di dalamnya terdapat komponen elektronika dan instalasi pasti mengalami proses penurunan kualitas. Bahkan, bukan tidak mungkin terjadi kerusakan pada bagian itu akibat cara pakai yang kurang tepat sampai kelemahan pada produknya sendiri.
Ada 14 tanda yang bisa dikatakan masalah pada sistem audio, seperti disampaikan Andreas Tjahjadi (instalatur Audio Plus di Jakarta Barat), Erwin (instalatur Radius Mobile Works), dan Hongyono Chandra (instalatur audio Prisma di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan).
1. Tegangan aki drop karena kapasitas air aki berkurang. Masalah itu bisa juga terjadi karena terminal pengisian (ground) longgar atau pengisiannya kurang. Akibatnya, suplai listrik terganggu.
2. Terminal/kepala aki berkerak menyebabkan kurangnya tegangan dan bisa bikin sistem terganggu. Selain itu, sekring utama (main fuse) meleleh karena pengaruh panas kompartemen mesin akibat bagian pelindung yang juga meleleh.
3. Kerusakan pada pemutar CD. Hal ini ditandai dengan proses membaca CD yang agak lama, bahkan cenderung diam (atau skip) sebelum masuk ke track lagu. Masalah tersebut dipicu pemakaian CD yang ketebalannya tidak sesuai standar.
4. Tombol volume. Head unit kadang berfungsi, kadang tidak. Jika demikian, maka hal itu ditengarai oleh adanya kabel fleksibel yang putus di dalam.
5. Kabel ground RCA putus di bagian dalam head unit. Ini membuat gejala storing (noise) muncul dari speaker.
6. Bunyi sember (kresek-kresek) di speaker. Ada kotoran masuk di antara voice coil dan magnet.
7. Suara pincang. Suara lebih berat ke salah satu sisi karena salah satu speaker midrange atau tweeter mati. Penyebabnya, solderan pada konektor speaker terlepas.
8. Speaker berasap. Ada hubungan pendek arus listrik antara kabel speaker (karena sambungan berkarat) ke ground sehingga voice coil panas. Seperti kita ketahui, bila terjadi korsleting pada speaker, kondisi ini akan memengaruhi kinerja power, bahkan menyebabkan malafungsi power amplifier jika tidak dilengkapi short circuit protection.
9. Kerusakan tweeter. Dalam hal ini, nada high lama-kelamaan menjadi clip (sember). Masalah tersebut bisa terjadi karena faktor cuaca akibat perangkat sering tersorot sinar matahari. Kondisi tersebut dapat membuat diafragma tweeter menjadi getas.
10. Subwoofer mati total karena voice coil terbakar akibat overpower.
11. Distorsi. Hal ini biasanya muncul pada subwoofer ketika berbarengan dengan bunyi bass. Soal satu ini muncul karena suspensi subwoofer sudah lemah atau ada kotoran di antara voice coil dan magnet.
12. Kerusakan pada potensiometer di power menyebabkan suara di speaker berat sebelah.
13. Timbul suara "jedug" saat sistem difungsikan atau dimatikan. Ini terjadi karena ada kerusakan pada komponen power.
14. Karena ada kerusakan pada power, bagian konus pada speaker "melotot" ketika sistem difungsikan. Artinya, yang keluar dari power adalah arus DC (seharusnya AC). Ini lantaran solderan pada papan PCB kendor atau bisa juga disebabkan kotoran yang menempel.
Ada 14 tanda yang bisa dikatakan masalah pada sistem audio, seperti disampaikan Andreas Tjahjadi (instalatur Audio Plus di Jakarta Barat), Erwin (instalatur Radius Mobile Works), dan Hongyono Chandra (instalatur audio Prisma di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan).
1. Tegangan aki drop karena kapasitas air aki berkurang. Masalah itu bisa juga terjadi karena terminal pengisian (ground) longgar atau pengisiannya kurang. Akibatnya, suplai listrik terganggu.
2. Terminal/kepala aki berkerak menyebabkan kurangnya tegangan dan bisa bikin sistem terganggu. Selain itu, sekring utama (main fuse) meleleh karena pengaruh panas kompartemen mesin akibat bagian pelindung yang juga meleleh.
3. Kerusakan pada pemutar CD. Hal ini ditandai dengan proses membaca CD yang agak lama, bahkan cenderung diam (atau skip) sebelum masuk ke track lagu. Masalah tersebut dipicu pemakaian CD yang ketebalannya tidak sesuai standar.
4. Tombol volume. Head unit kadang berfungsi, kadang tidak. Jika demikian, maka hal itu ditengarai oleh adanya kabel fleksibel yang putus di dalam.
5. Kabel ground RCA putus di bagian dalam head unit. Ini membuat gejala storing (noise) muncul dari speaker.
6. Bunyi sember (kresek-kresek) di speaker. Ada kotoran masuk di antara voice coil dan magnet.
7. Suara pincang. Suara lebih berat ke salah satu sisi karena salah satu speaker midrange atau tweeter mati. Penyebabnya, solderan pada konektor speaker terlepas.
8. Speaker berasap. Ada hubungan pendek arus listrik antara kabel speaker (karena sambungan berkarat) ke ground sehingga voice coil panas. Seperti kita ketahui, bila terjadi korsleting pada speaker, kondisi ini akan memengaruhi kinerja power, bahkan menyebabkan malafungsi power amplifier jika tidak dilengkapi short circuit protection.
9. Kerusakan tweeter. Dalam hal ini, nada high lama-kelamaan menjadi clip (sember). Masalah tersebut bisa terjadi karena faktor cuaca akibat perangkat sering tersorot sinar matahari. Kondisi tersebut dapat membuat diafragma tweeter menjadi getas.
10. Subwoofer mati total karena voice coil terbakar akibat overpower.
11. Distorsi. Hal ini biasanya muncul pada subwoofer ketika berbarengan dengan bunyi bass. Soal satu ini muncul karena suspensi subwoofer sudah lemah atau ada kotoran di antara voice coil dan magnet.
12. Kerusakan pada potensiometer di power menyebabkan suara di speaker berat sebelah.
13. Timbul suara "jedug" saat sistem difungsikan atau dimatikan. Ini terjadi karena ada kerusakan pada komponen power.
14. Karena ada kerusakan pada power, bagian konus pada speaker "melotot" ketika sistem difungsikan. Artinya, yang keluar dari power adalah arus DC (seharusnya AC). Ini lantaran solderan pada papan PCB kendor atau bisa juga disebabkan kotoran yang menempel.
0 komentar:
Posting Komentar