TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyak cara yang bisa dilakukan orang untuk meningkatkan tenaga mesin bagi mobil yang belum dilengkapi peranti turbocharger atau supercharger. Mereka bisa melakukannya dengan memasang turbocharger atau supercharger, memodifikasi kepala (header) dan ujung (muffler) knalpot, hingga modifikasi saluran udara (air intake) mesin.
Namun, yang paling sering dan dinilai memberikan tambahan tenaga paling besar adalah langkah pertama dan kedua. “Pengalaman selama ini, menunjukkan pemasangan turbo atau supercharger mampu meningkatkan tenaga mobil hingga 50 persen, sedangkan modifikasi di saluran buang atau knalpot 15 persen,” papar Aang Subarna, pimpinan Autozone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Memang, masing-masing memiliki kerumitan, dan biaya yang mahal . Karena itu perlu kecermatan dan ketepatan memilih. Lantas bagaimana untuk mendapatkan hasil yang ideal? Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing? Berikut Aang berbagi tips untuk anda :
1. Turbocharger
Peranti ini tak ubahnya seperti pompa yang menambah tenaga piston mesin dengan memberi tekanan udara lebih besar ke dalam setiap silinder. Sehingga proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar mesin berlangsung cepat dan sempurna.
Turbocharger memanfaatkan sisa gas buang hasil pembakaran di mesin untuk memutar kipas atau turbin di dalam rumah turbocharger . Hanya, peranti ini memiliki kekurangan yaitu turbo-lag atau keterlambatan reaksi karena terdapat jeda waktu ketika pedal gas di tekan hingga tercapai tekanan gas buang yang besar untuk memutar turbin.
“Biasanya orang menyebut, turbocharger payah saat di putaran mesin rendah. Memang, pabrikan saat ini menggunakan dua unit turbo kecil dan multi katup, sehingga meski di tekanan udara rendah sudah bereaksi,” papar Aang.
2. Supercharger
Mekanisme kerja suoercharger mirip dengan turbocharger. Hanya, kelebihan supercharger adalah tersedianya tenaga seketika atau instan pada putaran mesin rendah.
Walhasil, kesenjangan atau jeda waktu antara tekanan pedal gas yang mendorong udara ke silinder seperti pada turbocharger tidak akan terjadi. Peranti itu langsung menghasilkan tekanan udara saat mesin dihidupkan.
Lantaran itulah, supercharger mampu mendongkrak tenaga mesin baik di kala putaran mesin rendah maupun tinggi.
3. Lengkapi dengan intercooler
Satu hal yang patut dicatat, kerja turbocharger maupun supercharger akan jauh lebih sempurna manakala udara yang dipasok melalui air intake ke ruang bakar juga mengandung banyak oksigen.
“Logikanya sederhana, hukum alam memastikan bahwa proses pembakaran membutuhkan oksigen. Makin banyak oksigen makin sempurna,” kata Aang.
Pada sisi lain, berkat dorongan turbocharger maupun supercharger kerja piston yang mendorong udara begitu cepat, sehingga udara segar yang disemburkan ke ruang bakar tak jarang minim oksigen. Lantaran itulah, perlu penyegaran udara.
Proses penyegaran itu bisa dilakukan manakala pemasangan turbo atau supercharger juga dilengkapi intercooler. Peranti ini banyak di jual di toko onderdil. Secara teori penggunaan peranti itu mampu memberikan tambahan tenaga ke mesin 10 – 15 persen.
4. Pilih knalpot sesuai dengan mesin
Cara yang paling murah dan mudah untuk meningkatkan tenaga mesin adalah dengan modifikasi di saluran buang. Prinsip kerja dari bagian mobil yang dimodifikasi itu adalah mengelola secara tepat gas sisa pembakaran.
Knalpot yang baik adalah knalpot yang dapat memberikan tekanan balik yang tepat sehingga menghasilkan tenaga yang optimal. Disinilah perlunya memilih knalpot yang baik dengan memperhatikan header (kepala knalpot yang langsung berhubungan dengan lubang blok mesin), resonator, dan muffler belakang,
Namun, pilihan itu harus disesuaikan dengan mesin. Secara umum mobil bermesin empat silinder, menggunakan header konfigurasi 4- 2-1. atau 4-1, dengan pipa berdiameter 2 inci.
Artinya, header tersebut menggunakan empat saluran untuk menyalurkan gas buang pembakaran mesin, kemudian disalurkan ke dua saluran di badan knalpot, dan terakhir satu saluran di mulut knalpot.
Header berkonfigurasi 4-1 artinya header memiliki empat saluran untuk menyalurkan gas dari blok mesin, kemudian disalurkan ke satu saluran gas buang. “Bila mesin kurang atau lebih dari empat silinder sebaiknya konsultasikan dengan modifikator,” terang Aang.
Selain itu pilih jenis knalpot yang tepat. Bila mobil anda untuk balapan, bisa menggunakan knalpot dengan saluran langsung atau free flow. Tetapi bila mobil untuk menunjang kegiatan harian sebaiknya pilih jenis lain.
“Kalau mesinnya standar menggunakan knalpot free flow, tarikan mesin justeru kempos,” tandas Aang.
Namun, yang paling sering dan dinilai memberikan tambahan tenaga paling besar adalah langkah pertama dan kedua. “Pengalaman selama ini, menunjukkan pemasangan turbo atau supercharger mampu meningkatkan tenaga mobil hingga 50 persen, sedangkan modifikasi di saluran buang atau knalpot 15 persen,” papar Aang Subarna, pimpinan Autozone, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).
Memang, masing-masing memiliki kerumitan, dan biaya yang mahal . Karena itu perlu kecermatan dan ketepatan memilih. Lantas bagaimana untuk mendapatkan hasil yang ideal? Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing? Berikut Aang berbagi tips untuk anda :
1. Turbocharger
Peranti ini tak ubahnya seperti pompa yang menambah tenaga piston mesin dengan memberi tekanan udara lebih besar ke dalam setiap silinder. Sehingga proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar mesin berlangsung cepat dan sempurna.
Turbocharger memanfaatkan sisa gas buang hasil pembakaran di mesin untuk memutar kipas atau turbin di dalam rumah turbocharger . Hanya, peranti ini memiliki kekurangan yaitu turbo-lag atau keterlambatan reaksi karena terdapat jeda waktu ketika pedal gas di tekan hingga tercapai tekanan gas buang yang besar untuk memutar turbin.
“Biasanya orang menyebut, turbocharger payah saat di putaran mesin rendah. Memang, pabrikan saat ini menggunakan dua unit turbo kecil dan multi katup, sehingga meski di tekanan udara rendah sudah bereaksi,” papar Aang.
2. Supercharger
Mekanisme kerja suoercharger mirip dengan turbocharger. Hanya, kelebihan supercharger adalah tersedianya tenaga seketika atau instan pada putaran mesin rendah.
Walhasil, kesenjangan atau jeda waktu antara tekanan pedal gas yang mendorong udara ke silinder seperti pada turbocharger tidak akan terjadi. Peranti itu langsung menghasilkan tekanan udara saat mesin dihidupkan.
Lantaran itulah, supercharger mampu mendongkrak tenaga mesin baik di kala putaran mesin rendah maupun tinggi.
3. Lengkapi dengan intercooler
Satu hal yang patut dicatat, kerja turbocharger maupun supercharger akan jauh lebih sempurna manakala udara yang dipasok melalui air intake ke ruang bakar juga mengandung banyak oksigen.
“Logikanya sederhana, hukum alam memastikan bahwa proses pembakaran membutuhkan oksigen. Makin banyak oksigen makin sempurna,” kata Aang.
Pada sisi lain, berkat dorongan turbocharger maupun supercharger kerja piston yang mendorong udara begitu cepat, sehingga udara segar yang disemburkan ke ruang bakar tak jarang minim oksigen. Lantaran itulah, perlu penyegaran udara.
Proses penyegaran itu bisa dilakukan manakala pemasangan turbo atau supercharger juga dilengkapi intercooler. Peranti ini banyak di jual di toko onderdil. Secara teori penggunaan peranti itu mampu memberikan tambahan tenaga ke mesin 10 – 15 persen.
4. Pilih knalpot sesuai dengan mesin
Cara yang paling murah dan mudah untuk meningkatkan tenaga mesin adalah dengan modifikasi di saluran buang. Prinsip kerja dari bagian mobil yang dimodifikasi itu adalah mengelola secara tepat gas sisa pembakaran.
Knalpot yang baik adalah knalpot yang dapat memberikan tekanan balik yang tepat sehingga menghasilkan tenaga yang optimal. Disinilah perlunya memilih knalpot yang baik dengan memperhatikan header (kepala knalpot yang langsung berhubungan dengan lubang blok mesin), resonator, dan muffler belakang,
Namun, pilihan itu harus disesuaikan dengan mesin. Secara umum mobil bermesin empat silinder, menggunakan header konfigurasi 4- 2-1. atau 4-1, dengan pipa berdiameter 2 inci.
Artinya, header tersebut menggunakan empat saluran untuk menyalurkan gas buang pembakaran mesin, kemudian disalurkan ke dua saluran di badan knalpot, dan terakhir satu saluran di mulut knalpot.
Header berkonfigurasi 4-1 artinya header memiliki empat saluran untuk menyalurkan gas dari blok mesin, kemudian disalurkan ke satu saluran gas buang. “Bila mesin kurang atau lebih dari empat silinder sebaiknya konsultasikan dengan modifikator,” terang Aang.
Selain itu pilih jenis knalpot yang tepat. Bila mobil anda untuk balapan, bisa menggunakan knalpot dengan saluran langsung atau free flow. Tetapi bila mobil untuk menunjang kegiatan harian sebaiknya pilih jenis lain.
“Kalau mesinnya standar menggunakan knalpot free flow, tarikan mesin justeru kempos,” tandas Aang.
0 komentar:
Posting Komentar