TEMPO Interaktif, Jakarta -Semburan material dari Gunung Merapi saat meletus, tak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia yang menghirupnya, tetapi juga bagi kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Saat meletus, gunung berapi umumnya menyemburkan uap air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), asam klorida (HCl), asam fluorida (HF), serta abu vulkanik ke udara.
Walhasil, campuran berbagai unsur kimia itu menjadikan tingkat keasaman udara di wilayah yang ditaburi abu vulkanik mencapai pH 4, padahal kondisi normal adalah pH 7. Kondisi udara dengan keasaman rendah tersebut akan membawa dampak pada kondisi cat mobil.
“Udara dan material yang di dalam abu itu akan menjadi bodi mobil cepat korosi atau keropos. Memang, bila bagian mobil itu terbuat dari fiber tidak cepat keropos tetapi lama kelamaan akan cepat getas, dan minimal cat cepat kusam,” ungkap Nur Endro Wahyudi, Spesialis Cat dan Body Repair Gemilang Motor, Serpong, Banten, Ahad, (14/11).
Terlebih bila, material yang berupa debu tersebut telah bercampur dengan air itu menempel di bagian-bagian mobil, proses pengerposan dan memudarnya warna cat pun semakin cepat. “Karena itu, mobil atau kendaraan bermotor lainnya yang terkena debu vulkanik sebaiknya segear dibersihkan,” tandas dia.
Hanya, untuk membersihkan abu yang menempel pada seluruh bagian mobil itu tidak boleh sembarangan. Pasalnya, unsur yang ada di abu sangat berpotensi merusak cat di bagian bodi atau bagian lainnya, kaca mobil, atau bahkan merusak mesin bila material tersebut masuk ke bagian mesin atau komponen yang terkait dengan kerja mesin.
“Kata para ahli, abu vulkanik Merapi mengandung pasir kuarsa atau kristal silica yang berukuran sangat kecil dan bentuknya runcing tajam,” terang Endro.
Lantas, bagaimana cara membersihkan mobil yang tertaburi abu vulkanik itu? Ada beberapa langkah yang wajib diperhatikan.
1. Semprot dengan air
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah dengan menyemprot seluruh permukaan mobil dengan hati-hati. Ingat, bila anda menggunakan peralatan cuci steam, upaya tingkat semprotan air berada pada tingkat sedang.
Pasalnya, bila tekanan atau semprotan air terlalu tinggi justeru akan menekan material berbentuk runcing dan sangat keras itu masuk ke celah-celah tertentu di bagian mobil.
“Dan perlu diingat saat proses penyemprotan jangan sesekali membuka kap mobil, karena partikel yang menempel di bagian bodi berpindah ke bagian mesin. Bila itu terjadi akibatnya bisa fatal,” kata Endro mewanti-wanti.
2. Cuci dengan shampoo
Setelah proses penyemprotan selesai, gunakan shampo mobil. Pastikan shampoo yang digunakan itu memiliki tingkat keasaman sedang (Ph7). Hal itu dimaksudkan untuk mentralisir tingkat keasaman yang diakibatkan oleh tingkat keasaman unsur kimia dari abu vulkanik.
Satu hal yang perlu diingat saat mencuci adalah, jangan terlalu kuat menekan spon atau karet busa untuk meratakan busa shampo. Hal itu untuk menghindari kemungkinan goresan lebih dalam pada bagian mobil yang dibersihkan karena masih banyaknya material (pasir kuarsa/silika).
Busa yang digunakan juga harus terbuat dari bahan lembut. Saat menggosok dengan busa itu upayakan tetap dialiri air dengan tingkat semprotan rendah.
Hal itu dimaksudkan agar sisa-sisa material terbawa oleh air dan menghindari goresan. Setelah itu, bilas dengan tingkat tekanan air sedang hingga shampo benar-benar hilang.
3. Pastikan wiper bersih dari material
Saat melakukan proses pembersihan bagian bodi dan kaca mobil dari material serta membersihkannya dengan shampoo, jangan lupa untuk membersihkan karet wiper dari material abu. Caranya, lepas karet dari batang atau tuas wiper kemudian cuci dengan air bersih.
Kibaskan atau hentak-hentakan pada papan karet untuk memastikan material yang menempel di karet terlepas. Untuk memastikannya, semprot dengan kempressor angin sehingga selain kering material yang menempel benar-benar lepas.
4. Lap dengan kain lembab berbahan lembut
Setelah proses pencucian selesai, langkah selanjutnya adalah pengeringan. Gunakan kain lembab dari bahan lembut.
Sebaiknya jangan memutar kain atau menggunakan gerakan saling berlawan (memaju mundurkan akin). Tetapi, lakukan pengeringan dengan gerakan searah, atau ke depan.
“Sebab, kalau maju mundur atau ke depan kemudian ditarik ke belakang, siapa tahu masih ada sisa-sisa material sehingga akan menggores,” terang Endro.
Setelah pengeringan selesai, gunakan compressor angin untuk membersihkan bagian-bagian yang tidak terjangkau oleh lap. Namun jangan menyemprot angin dengan posisi tegak lurus atau sudut 90 derajat, tetapi 20-45 derajat.
Hal itu dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran yang menempel di bagian tersebut.
5. Poles dengan wax
Bila ada bagian yang terlanjur tergores, maka lakukan pemolesan dengan wax. Selain untuk mengembalikan tampilan cat yang mengkilap, juga mengantisipasi terjadinya karat akibat gesekan debu vulkanik.
6. Jangan menyemprot mesin dengan air
Bila anda ingin membersihkan bagian mesin, jangan sesekali menyemprot dengan air. Terlebih tingkat semprotan terlalu kuat. Pasalnya, semprotan air yang terlalu kuat justeru akan membawa material pasir kuarsa atau silika masuk ke celah-celah mesin.
Terlebih bila material itu menyelusup ke ke peranti elektronik di bagian mesin. Pasalnya, mobil keluaran terbaru dilengkapi peranti eletronik canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.
“Ingat material itu berukuran sangat kecil, mungkin milimikron. Bentuknya runcing dan sifat materinya sangat keras,” kata Endro.
Terlebih bila material itu menyelusup ke ke peranti elektronik di bagian mesin. Pasalnya, mobil keluaran terbaru dilengkapi peranti eletronik canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.
Di ruang mesin juga terdapat beberapa komponen dengan bahan berbeda seperti logam, karet maupun komponen kelistrikan dengan karakter yang sensitif.
Untuk membersihkan bagian-bagian mesin sangat dianjukan menggunakan produk pembersih dan aman bagi segala komponen mesin. Gunakan engine cleaner dan engine dressing untuk membersihkan dan mengembalikan tampilan mesin seperti baru.
Walhasil, campuran berbagai unsur kimia itu menjadikan tingkat keasaman udara di wilayah yang ditaburi abu vulkanik mencapai pH 4, padahal kondisi normal adalah pH 7. Kondisi udara dengan keasaman rendah tersebut akan membawa dampak pada kondisi cat mobil.
“Udara dan material yang di dalam abu itu akan menjadi bodi mobil cepat korosi atau keropos. Memang, bila bagian mobil itu terbuat dari fiber tidak cepat keropos tetapi lama kelamaan akan cepat getas, dan minimal cat cepat kusam,” ungkap Nur Endro Wahyudi, Spesialis Cat dan Body Repair Gemilang Motor, Serpong, Banten, Ahad, (14/11).
Terlebih bila, material yang berupa debu tersebut telah bercampur dengan air itu menempel di bagian-bagian mobil, proses pengerposan dan memudarnya warna cat pun semakin cepat. “Karena itu, mobil atau kendaraan bermotor lainnya yang terkena debu vulkanik sebaiknya segear dibersihkan,” tandas dia.
Hanya, untuk membersihkan abu yang menempel pada seluruh bagian mobil itu tidak boleh sembarangan. Pasalnya, unsur yang ada di abu sangat berpotensi merusak cat di bagian bodi atau bagian lainnya, kaca mobil, atau bahkan merusak mesin bila material tersebut masuk ke bagian mesin atau komponen yang terkait dengan kerja mesin.
“Kata para ahli, abu vulkanik Merapi mengandung pasir kuarsa atau kristal silica yang berukuran sangat kecil dan bentuknya runcing tajam,” terang Endro.
Lantas, bagaimana cara membersihkan mobil yang tertaburi abu vulkanik itu? Ada beberapa langkah yang wajib diperhatikan.
1. Semprot dengan air
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah dengan menyemprot seluruh permukaan mobil dengan hati-hati. Ingat, bila anda menggunakan peralatan cuci steam, upaya tingkat semprotan air berada pada tingkat sedang.
Pasalnya, bila tekanan atau semprotan air terlalu tinggi justeru akan menekan material berbentuk runcing dan sangat keras itu masuk ke celah-celah tertentu di bagian mobil.
“Dan perlu diingat saat proses penyemprotan jangan sesekali membuka kap mobil, karena partikel yang menempel di bagian bodi berpindah ke bagian mesin. Bila itu terjadi akibatnya bisa fatal,” kata Endro mewanti-wanti.
2. Cuci dengan shampoo
Setelah proses penyemprotan selesai, gunakan shampo mobil. Pastikan shampoo yang digunakan itu memiliki tingkat keasaman sedang (Ph7). Hal itu dimaksudkan untuk mentralisir tingkat keasaman yang diakibatkan oleh tingkat keasaman unsur kimia dari abu vulkanik.
Satu hal yang perlu diingat saat mencuci adalah, jangan terlalu kuat menekan spon atau karet busa untuk meratakan busa shampo. Hal itu untuk menghindari kemungkinan goresan lebih dalam pada bagian mobil yang dibersihkan karena masih banyaknya material (pasir kuarsa/silika).
Busa yang digunakan juga harus terbuat dari bahan lembut. Saat menggosok dengan busa itu upayakan tetap dialiri air dengan tingkat semprotan rendah.
Hal itu dimaksudkan agar sisa-sisa material terbawa oleh air dan menghindari goresan. Setelah itu, bilas dengan tingkat tekanan air sedang hingga shampo benar-benar hilang.
3. Pastikan wiper bersih dari material
Saat melakukan proses pembersihan bagian bodi dan kaca mobil dari material serta membersihkannya dengan shampoo, jangan lupa untuk membersihkan karet wiper dari material abu. Caranya, lepas karet dari batang atau tuas wiper kemudian cuci dengan air bersih.
Kibaskan atau hentak-hentakan pada papan karet untuk memastikan material yang menempel di karet terlepas. Untuk memastikannya, semprot dengan kempressor angin sehingga selain kering material yang menempel benar-benar lepas.
4. Lap dengan kain lembab berbahan lembut
Setelah proses pencucian selesai, langkah selanjutnya adalah pengeringan. Gunakan kain lembab dari bahan lembut.
Sebaiknya jangan memutar kain atau menggunakan gerakan saling berlawan (memaju mundurkan akin). Tetapi, lakukan pengeringan dengan gerakan searah, atau ke depan.
“Sebab, kalau maju mundur atau ke depan kemudian ditarik ke belakang, siapa tahu masih ada sisa-sisa material sehingga akan menggores,” terang Endro.
Setelah pengeringan selesai, gunakan compressor angin untuk membersihkan bagian-bagian yang tidak terjangkau oleh lap. Namun jangan menyemprot angin dengan posisi tegak lurus atau sudut 90 derajat, tetapi 20-45 derajat.
Hal itu dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran yang menempel di bagian tersebut.
5. Poles dengan wax
Bila ada bagian yang terlanjur tergores, maka lakukan pemolesan dengan wax. Selain untuk mengembalikan tampilan cat yang mengkilap, juga mengantisipasi terjadinya karat akibat gesekan debu vulkanik.
6. Jangan menyemprot mesin dengan air
Bila anda ingin membersihkan bagian mesin, jangan sesekali menyemprot dengan air. Terlebih tingkat semprotan terlalu kuat. Pasalnya, semprotan air yang terlalu kuat justeru akan membawa material pasir kuarsa atau silika masuk ke celah-celah mesin.
Terlebih bila material itu menyelusup ke ke peranti elektronik di bagian mesin. Pasalnya, mobil keluaran terbaru dilengkapi peranti eletronik canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.
“Ingat material itu berukuran sangat kecil, mungkin milimikron. Bentuknya runcing dan sifat materinya sangat keras,” kata Endro.
Terlebih bila material itu menyelusup ke ke peranti elektronik di bagian mesin. Pasalnya, mobil keluaran terbaru dilengkapi peranti eletronik canggih dan bergantung kepada komponen elektronik seperti ECU.
Di ruang mesin juga terdapat beberapa komponen dengan bahan berbeda seperti logam, karet maupun komponen kelistrikan dengan karakter yang sensitif.
Untuk membersihkan bagian-bagian mesin sangat dianjukan menggunakan produk pembersih dan aman bagi segala komponen mesin. Gunakan engine cleaner dan engine dressing untuk membersihkan dan mengembalikan tampilan mesin seperti baru.
0 komentar:
Posting Komentar