Jakarta - General Motors menemukan adanya kandungan belerang atau sulfur berlebihan di 10 SPBU PT Pertamina di Jakarta. Pertamina pun akan mengecek ulang kandungan sulfur di SPBU yang sama.
Hal tersebut disampaikan Vice President Corporate Communication PT Pertamina M. Harun kepada detikOto, Senin (6/9/2010).
"Kita mengantisipasi temuan ini, kita akan uji kembali, kita akan uji di tempat kita dan kita uji di Core Lab," ujarnya dalam sambungan telepon.
Pengecekan kandungan Premium di dua laboratorium yang berbeda menurut Harun untuk mengetahui berapa perbedaan atau deviasi hasil penelitian kandungan Premium.
Pertamina, lanjut Harun, hari ini langsung mengambil sampel di 10 SPBU yang diteliti oleh GM.
Harun menuturkan sebelumnya Pertamina sendiri sudah mengetes kandungan Premium di 10 SPBU itu pada bulan Juli 2010 lalu berbarengan dengan pengujian Premium oleh GM.
Namun dari hasil pengecekan Pertamina, kandungan sulfur di 10 SPBU itu masih dalam batas normal.
"Dulu ketika dites di laboratorium Pertamina hasilnya, 0,035-0,045 % wt. Masih aman," ujarnya.
Menurut Harun perbedaan hasil analisis antara Pertamina dan GM dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain cara pengambilan sampel, metode analisis laboratorium dan yang paling penting adalah apakah untuk parameter yang diuji, laboratoriumnya telah terakreditasi atau belum.
"Karena Pertamina melakukan pemeriksaan di laboratorium yang sudah terakreditasi untuk parameter yang diuji termasuk untuk tes kandungan sulfur dan RON/oktan number," ujarnya.
Menyusul adanya temuan GM itulah, Pertamina kembali akan mengecek ulang Premium di 10 SPBU tersebut. "Hari ini langsung ambil sampel, Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini keluar hasilnya," ujarnya.
Sebelumnya produsen mobil General Motors pada bulan Juli 2010 lalu melakukan uji terhadap sampel Premium di 10 SPBU di Jakarta. Hasilnya cukup mencengangkan, seluruh sampel Premium memiliki kadar sulfur atau belerang di ambang batas.
Premium produksi Pertamina dibuktikan memiliki kadar sulfur yang kelewat tinggi, lebih tinggi dari batas yang ditentukan yakni maksimal pada 0,05 % wt, yang tertuang dalam aturan Dirjen Migas 3674K/24/DJM/2006.
Dari sampel Premium yang diambil di SPBU daerah Kebon Nanas ditemukan kandungan sulfur hingga 0,0631 % wt sementara di daerah Mampang ditemukan kadar sulfur sebesar 0,0629 % wt.
Selain di kedua tempat tadi, sampel juga diambil di daerah Cakung, Klender, Ciganjur, Bekasi Timur dan Narogong. Bensin di semua tempat ini diketahui memiliki kandungan sulfur yang sedikit di atas ketentuan yang berlaku.
Nah, yang paling tinggi kandungan sulfurnya ternyata ada di SPBU yang khusus melayani angkutan umum seperti taksi Taxiku dan Cipaganti.
Dari 3 sampel yang diambil di 3 SPBU khusus itu ditemukan kandungan sulfur yang lebih tinggi lagi yakni di sekitar angka 0,8 % wt.
Kita tunggu saja hasil dari Pertamina..
0 komentar:
Posting Komentar