TEMPO Interaktif,Anda bersiap untuk melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan pribadi? Bersiaplah dengan berbagai kemungkinan : mengemudi di saat cuaca kering dan basah. Pasalnya, saat ini kondisi cuaca tak menentu. Langit cerah dan sinar matahari terik, tiba-tiba berganti mendung dan hujan.
Lantas, apa saja yang harus dilakukan agar kegiatan mengemudi tetap aman, nyaman dan lancar? “Kondisi mesin dan komponen penunjang keselamatan serta keamanan yang prima, maupun cara yang mengemudi yang benar adalah kunci utama,” tutur Abdul Wahid, Kepala Mekanik Auto Mekanika, Parigi, Bintaro, Ahad (5/9).
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum perjalanan mudik dimulai, diantaranya:
1. Pastikan kondisi ban
Satu hal yang harus dipastikan sebelum melakukan perjalanan adalah tekanan ban, apakah sudah sesuai dengan yang dianjurkan pabrikan? Ban yang kurang agin selain menyebabkan beban semakin berat juga menyebabkan mobil tidak lincah diajak bermanuver.
Anda juga wajib mengecek kondisi ukiran atau kedalaman tapak ban. Pasalnya, tapak ban yang baik mencegah mobil tergelincir atau slip terlebih di saat kondisi jalanan basah.
Peranti lain yang wajib mendapat perhatian adalah rem. Pengecekan di bengkel, tentunya bukan dalam kondisi basah, sehingga kondisi bisa berbeda di saat kondisi hujan.
2. Jangan mengebut
Saat air hujan tumpah dari langit dan mengalir ke jalanan banyak sekali mengangkut kotoran dan lumpur. Tak ayal jalanan pun menjadi licin dan kendaraan mudah tergelincir.
Menghadapi kondisi ini, kemudikan mobil dengan kecepatan rendah. Pasalnya di lintasan berair – terlebih campur lumpur – cengkeraman karet ban terhadap permukaan jalan juga berkurang.
Meski mobil anda telah dilengkapi fitur canggih yang bisa menyesuaikan kemampuan rem serta traksi ban dengan kondisi lintasan berair, sebaiknya jangan spekulasi.
“Dengan berjalan perlahan-lahan, maka anda akan lebih mudah menyesuaikan dengan perubahan cuaca, terutama untuk mendapatkan daya cengkeram roda lebih baik,” tutur Wahid.
3. Menghindari aliran air deras
Aliran air hujan yang deras, bisa saja jauh lebih kuat ketimbang laju mobil anda. Sehingga, gelontoran air seolah mengangkat ban mobil dari permukaan lintasan dan mengarahkan mobil ke jalur lain.
Menghadapi situasi ini, jangan langsung menginjak rem mendadak, karena mobil bisa tergelincir. Sebagai gantinya kurangi gas secara perlahan. “Bila harus menginjak rem lakukan dengan cara seperti memompa dan ulangi beberapa kali secara perlahan-lahan,” saran Wahid.
Namun, bila mobil anda telah dilengkapi dengan peranti Antilock Braking System (ABS), injak pedal rem seperti biasa dan jangan panik. Pasalnya, di saat menghadapi kondisi seperti itu, computer mobil anda secara otomatis akan melakukan mimic action.
4. Ikuti kendaraan di depan anda
Saat air menggenangi jalanan tentu akan membuat kita kesulitan melihat kondisi jalan di depan anda. Apakah berlubang, ada halangan, atau genangan air yang sulit kita perkirakan. Karena itulah, cara yang paling aman adalah melihat dan mengikuti kendaraan yang ada di depan.
5. Jaga jarak dengan kendaraan di depan
Saat hujan segala kemungkinan bisa terjadi. Mobil mogok, tergelincir, dan lain-lain. Karena itulah, sebaiknya anda menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Jagalah jarak setidaknya dua mobil sehingga terdapat raung yang cukup bila terjadi pengereman mendadak atau risiko lainnya.
6. Menyalakan lampu
Bila kondisi huajn benar-benar lebat sebaiknya menyalakan lampu, sehingga kendaraan anda bisa terlihat oleh pengemudi lain baik dari arah berlawanan maupun searah. Jangan menggunakan lampu darurat (hazard lamp) karena akan membingungkan pengemudi lain di saat anda ingin berbelok. Mereka tidak mengetahui mana lampu sein dan mana lampu darurat.
7. Jangan lupakan kondisi wiper
Meski terlihat sepele, kadang wiper dilupakan. Pastikan karet wiper masih bagus. Guyuran air hujan atau semprotan air hujan di tanah yang disemprotkan mobil lain akan mengotori kaca. Hal itu akan menggangu pandangan dan ksentrasi.
Jangan lupa campur air di tabung air yang akan disemprotkan ke kaca dengan cairan pembersih. Bila tidak ada, anda bisa menggunakan sabun colek. Oleskan sabun membentuk garis melintang dari kiri ke kanan di bagian kaca atas.
Unsur kimia sabun itu akan membuat air hujan jatuh tergilincir. Walhasil anda juga terhindar dari kaca buram.
Itulah beberapa hal yang perlu anda perhatikan di saat mengemudi di tengah hujan guyuran hujan. Selamat menempuh perjalanan, semoga selamat sampai tujuan.
Lantas, apa saja yang harus dilakukan agar kegiatan mengemudi tetap aman, nyaman dan lancar? “Kondisi mesin dan komponen penunjang keselamatan serta keamanan yang prima, maupun cara yang mengemudi yang benar adalah kunci utama,” tutur Abdul Wahid, Kepala Mekanik Auto Mekanika, Parigi, Bintaro, Ahad (5/9).
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum perjalanan mudik dimulai, diantaranya:
1. Pastikan kondisi ban
Satu hal yang harus dipastikan sebelum melakukan perjalanan adalah tekanan ban, apakah sudah sesuai dengan yang dianjurkan pabrikan? Ban yang kurang agin selain menyebabkan beban semakin berat juga menyebabkan mobil tidak lincah diajak bermanuver.
Anda juga wajib mengecek kondisi ukiran atau kedalaman tapak ban. Pasalnya, tapak ban yang baik mencegah mobil tergelincir atau slip terlebih di saat kondisi jalanan basah.
Peranti lain yang wajib mendapat perhatian adalah rem. Pengecekan di bengkel, tentunya bukan dalam kondisi basah, sehingga kondisi bisa berbeda di saat kondisi hujan.
2. Jangan mengebut
Saat air hujan tumpah dari langit dan mengalir ke jalanan banyak sekali mengangkut kotoran dan lumpur. Tak ayal jalanan pun menjadi licin dan kendaraan mudah tergelincir.
Menghadapi kondisi ini, kemudikan mobil dengan kecepatan rendah. Pasalnya di lintasan berair – terlebih campur lumpur – cengkeraman karet ban terhadap permukaan jalan juga berkurang.
Meski mobil anda telah dilengkapi fitur canggih yang bisa menyesuaikan kemampuan rem serta traksi ban dengan kondisi lintasan berair, sebaiknya jangan spekulasi.
“Dengan berjalan perlahan-lahan, maka anda akan lebih mudah menyesuaikan dengan perubahan cuaca, terutama untuk mendapatkan daya cengkeram roda lebih baik,” tutur Wahid.
3. Menghindari aliran air deras
Aliran air hujan yang deras, bisa saja jauh lebih kuat ketimbang laju mobil anda. Sehingga, gelontoran air seolah mengangkat ban mobil dari permukaan lintasan dan mengarahkan mobil ke jalur lain.
Menghadapi situasi ini, jangan langsung menginjak rem mendadak, karena mobil bisa tergelincir. Sebagai gantinya kurangi gas secara perlahan. “Bila harus menginjak rem lakukan dengan cara seperti memompa dan ulangi beberapa kali secara perlahan-lahan,” saran Wahid.
Namun, bila mobil anda telah dilengkapi dengan peranti Antilock Braking System (ABS), injak pedal rem seperti biasa dan jangan panik. Pasalnya, di saat menghadapi kondisi seperti itu, computer mobil anda secara otomatis akan melakukan mimic action.
4. Ikuti kendaraan di depan anda
Saat air menggenangi jalanan tentu akan membuat kita kesulitan melihat kondisi jalan di depan anda. Apakah berlubang, ada halangan, atau genangan air yang sulit kita perkirakan. Karena itulah, cara yang paling aman adalah melihat dan mengikuti kendaraan yang ada di depan.
5. Jaga jarak dengan kendaraan di depan
Saat hujan segala kemungkinan bisa terjadi. Mobil mogok, tergelincir, dan lain-lain. Karena itulah, sebaiknya anda menjaga jarak dengan kendaraan di depan. Jagalah jarak setidaknya dua mobil sehingga terdapat raung yang cukup bila terjadi pengereman mendadak atau risiko lainnya.
6. Menyalakan lampu
Bila kondisi huajn benar-benar lebat sebaiknya menyalakan lampu, sehingga kendaraan anda bisa terlihat oleh pengemudi lain baik dari arah berlawanan maupun searah. Jangan menggunakan lampu darurat (hazard lamp) karena akan membingungkan pengemudi lain di saat anda ingin berbelok. Mereka tidak mengetahui mana lampu sein dan mana lampu darurat.
7. Jangan lupakan kondisi wiper
Meski terlihat sepele, kadang wiper dilupakan. Pastikan karet wiper masih bagus. Guyuran air hujan atau semprotan air hujan di tanah yang disemprotkan mobil lain akan mengotori kaca. Hal itu akan menggangu pandangan dan ksentrasi.
Jangan lupa campur air di tabung air yang akan disemprotkan ke kaca dengan cairan pembersih. Bila tidak ada, anda bisa menggunakan sabun colek. Oleskan sabun membentuk garis melintang dari kiri ke kanan di bagian kaca atas.
Unsur kimia sabun itu akan membuat air hujan jatuh tergilincir. Walhasil anda juga terhindar dari kaca buram.
Itulah beberapa hal yang perlu anda perhatikan di saat mengemudi di tengah hujan guyuran hujan. Selamat menempuh perjalanan, semoga selamat sampai tujuan.
0 komentar:
Posting Komentar